Related Posts with Thumbnails
Author: Arief Munandar Ibrahim
•15.45


Kisah Wahyu Terakhir Kepada Rasulullah s.a.w....:’(

"Diriwayatkan bahwa sura
t AI-Maa-idah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu ashar yaitu pada hari Jumat di padang Arafah pada musim haji penghabisan atau Haji Wada’.


Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun, tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingat isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan.


Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu."


Maka Rasulullah s.a.w. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah s.a.w. mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah s.a.w. pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril a.s.. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna..! Agama kita telah sempuma..!."


Namun sahabat..Abu Bakar r.a. mendengar keterangan Rasulullah s.a.w. itu.., ia tidak dapat menahan kesedihannya, ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam hari...


Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis ini telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di halaman rumah Abu Bakar r.a. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuatmu menangis hingga begini ? Sepatutnya kamu merasa bergembira sebab agama kita telah sempurna !." Mendengarkan pertanyaan itu, dari para sahabat maka Abu Bakar r.a. pun berkata: "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang akan menimpamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sebuah perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya... Dengan turunnya ayat tersebut, ini menunjukkan bahwa perpisahan kita dengan Rasulullah s.a.w.,.. Hasan dan Husen menjadi yatim,..para isteri nabi menjadi janda...."


Setelah mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah s.a.w. tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat: "Ya Rasulullah s.a.w., kami baru pulang dari rumah Abu Bakar r.a. dan kami mendapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di halaman rumah beliau." Rasulullah s.a.w. ketika itu berubah raut mukanya dan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar r.a..


Sesampainya disana, Rasulullah s.a.w. melihat semua sahabat menangis dan ia bertanya: "Wahai para sahabatku, mengapa kamu semua menangis?." Kemudian Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah s.a.w., Abu Bakar r.a. mengatakan dengan turunnya ayat ini menandakan bahwa tanda-tanda waktu wafatmu telah dekat. Apakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar r.a. adalah benar, dan sesungguhnya waktu.., masa.. untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat..."maka Ali pun menangis sekuat tenaga, hingga ia jatuh pingsan, sementara Ali r.a. ketika itu menggetar seluruh tubuhnya... Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuat yang mereka mampu. Sehingga gunung-gunung, batu-batu, semua malaikat yang ada dilangit, cacing-cacing dan semua binatang baik yang di darat maupun yang ada di laut turut menangis...


Kemudian Rasulullullah s.a.w. memberikan salam kepada para sahabat satu persatu dan memberikan wasiat kepada mereka. Kisah Rasulullah s.a.w. hidup, setelah turunnya ayat tersebut, ada yang mengatakan 81 hari, ada yang mengatakan 50 hari selepas turunnya ayat tersebut, ada yang mengatakan 35 hari dan ada pula yang mengatakan 21 hari. Namun setelah ayat tersebut turun, beliau memang ditakdirkan untuk meninggalkan kita..


Pada saat sudah dekat ajal Rasulullah s.a.w., beliau menyuruh Bilal azan untuk mengerjakan shalat, lalu berkumpul para Muhajirin dan Anshar di masjid Rasulullah s.a.w.. Kemudian Rasulullah s.a.w. menunaikan shalat dua raka'at bersama-sama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan shalat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alharndulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandungmu, yang kasih sayang padamu semua seperti seorang ayah. Oleh karena itu kalau ada siapapun yang mempunyai hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi saya sebelum saya dituntut di hari kiamat."


Rasulullah s.a.w. berkata demikian sebanyak 3 kali kemudian bangunlah seorang laki-laki yang bernama 'Ukasyah bin Muhshan dan berkata: "Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah s.a.w., kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu saya tidak mau mengernukakan hal ini." Lalu 'Ukasyah berkata lagi: "Sesungguhnya dalam Perang Badar saya bersamamu ya Rasulullah, pada masa itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya saya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda untuk berjalan cepat, dimana pada saat itu tulang rusuk saya terkena pukulan tongkat anda . Oleh itu karena itu saya hendak tahu bahwa anda tidak sengaja memukul saya tapi itu adalah pukulan ya Rasulullah...”


Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah s.a.w. sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal r.a.: "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkat aku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di alas kepala dengan berkata: "Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash "


Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal r.a. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengambil tongkat beliau."Kemudian Fatimah r.a. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal r.a.: "Wahai Fatimah, Rasulullah s.a.w. telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Dan Fatimah. r.a. Bertanya lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya tega untuk menqishash Rasulullah s.a.w.?."Bilal r.a. pun tidak menjawab. Fatimah r.a. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah s.a.w.


Setelah Rasulullah s.a.w. menerima tongkat tersebut dari Bilal r.a. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah. Melihat hal itu maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. tampil ke hadapan dan berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu mengqishash baginda s.a.w. tetapi kamu qishashlah kami." Dan Rasulullah s.a.w. berkata kepada Abu Bakar dan Umar : "Wahai Abu Bakar, Umar, duduklah kamu berdua sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali r.a. bangun, lalu berkata: "Wahai "Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada di samping Rasulullah s.a.w. oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu qishash Rasulullah s.a.w." Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai Ali, duduklah kamu sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu."


Setelah itu Hasan dan Husen bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tahu bahawa kami ini adalah cucu Rasulullah s.a.w., kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah s.a.w." Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai buah hatiku, duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah s.a.w. "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul." Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah s.a.w., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah s.a.w. pun membuka baju, dan ketika Rasulullah s.a.w. membuka baju maka menangislah semua yang hadir disana.


Ketika 'Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah s.a.w. bukannya memukul tapi ia mencium beliau dan berkata; "Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah s.a.w. siapa yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah karena saya ingin menyentuh badanmu yang dimuliakan oleh Allah s.w.t dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya."


Kemudian seluruh jemaah bersalam-salaman dan bergembira terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata: "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperoleh derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga."Apabila ajal Rasulullah s.a.w. telah dekat, beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Siti Aisyah r.a. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah s.w.t. mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu, agar kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah s.w.t dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kapanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kapanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah s.w.t., kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril a.s., kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk beramai-rarnai shalat ke atasku."


Mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu para sahabat pun menangis dengan nada yang keras dan berkata: "Ya Rasulullah s.a.w. anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana anda memberi kekuatan kepada kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah yang akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?."Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang-benderang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah AI-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada AI-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pengajaran dari mati."


Setelah Rasulullah s.a.w. berkata demikian, maka sakit Rasulullah s.a.w. bermula. Dalam bulan safar Rasulullah s.a.w. sakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah s.a.w. diutus pada hari senin dan wafat pada hari senin. Pada hari senin penyakit Rasulullah s.a.w. bertambah berat, setelah Bilal r.a. selesaikan azan subuh, maka Bilal r.a. pun pergi ke rumah Rasulullah s.a.w.. Sesampainya Bilal r.a. di rumah Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun memberi salam: "Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fatimah r.a.: "Rasulullah s.a.w. masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal r.a. mendengar penjelasan itu, maka Bilal r.a. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah r.a. itu.


Kemudian Bilal datang kembali setelah subuh, dan berkata : "Assalaarnualaika ya rasulullah...” "Masuklah wahai bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimarnkan shalat subuh berjamaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala beliau dan berkata: "Aduh musibah..." dan Bilal r.a. ketika datang memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah s.a.w. katakan kepadanya.


Abu Bakar r.a. pun tidak dapat menahan dirinya ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar r.a. menangis sehingga ia jatuh pengsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendahlah masjid, sehingga Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Fatimah r.a.; "Wahai Fatimah apakah yang telah terjadi ?." Maka Fatimah r.a. pun berkata: " Kaum muslimin mengalami kekacauan ya Rasulullah..., sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah s.a.w. memanggil Ali r.a. dan Fadhl bin Abas, lalu Rasulullah s.a.w. bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah s.a.w. sampai di masjid maka beliau pun shalat subuh bersama dengan para jemaah.


Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai kaum muslimin, kamu semua sentiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia."


Setelah berkata demikian maka Rasulullah s.a.w. pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah s.w.t. mewahyukan kepada malaikat lzrail: "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak izinkan maka hendaklah kembali padaku."


Ketika malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah s.w.t. maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai seorang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di hadapan rumah Rasulullah s.a.w. maka ia pun memberi salam: "Assalaamu alaikum yaa ahia baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" [Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risalah, bolehkan saya masuk?" Fatimah mendengar orang yang memberi salam maka ia pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah s.a.w. sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."


Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti diawal, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Falimah r.a.: "Wahai Fatimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fatimah r.a. pun berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggilmu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga saya merasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata; "Wahai Fatimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fatimah; "Tidak ayah." Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur." Fatimah r.a. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia pun menangis sepuas-puasnya.


Rasullillah s.a.w. pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku kelak" Kemudian Rasulullah s.a.w. pun menjemput malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap: "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut rohku?" Maka berkata malaikat lzrail: "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut rohmu, itupun kalau kamu izinkan, kalau engkau tidak mengizinkannya maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah s.a.w.: "Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, sementara para malaikat sedang memuliakan dia."


Tidak lama kemudian Jibril a.s. pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. pun melihat kedatangan Jibril a.s. maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril a.s.: "Ya aku memang tahu ya Rasul." Rasulullah s.a.w. bertanya lagi: "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah s.w.t." Berkata Jibril a.s.: "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti rohmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu."


Berkata Rasulullah s.a.w.: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril a.s.: "Allah s.w.t. telah berfirman yang isinya: "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga." Berkata Rasulullah s.a.w.: "Sekarang aku telah puas dan telah hilang rasa gundahku." Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai lzrail, silahkan kau mendekat."


Setelah itu Malaikat lzrail pun memulakan tugasnya, apabila roh nya telah sampai pusat, maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati ini..." Jibril a.s. mengalihkan pandangan dari Rasulullah s.a.w. dan sambil mendengar kata-kata beliau. Dan melihat Jibril a.s. itu maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril a.s. berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?"


Anas bin Malik r.a. berkata: "Apabila roh Rasulullah s.a.w. telah sampai di dada beliau dan beliau telah bersabda: "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu." Ali r.a. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, dan Rasulullah s.a.w. berkata: "Umatku, umatku....


Sahabat...demikian sebuah kisah Haji Wada’, perpisahan kita dengan Rasulullah s.a.w., semoga sholawat serta salam tetap tercurah kepada jungjungan Rasulullah s.aw... Allahumma Shollia 'ala Muhammad wa ali Muhammad....:’(

Semoga Allah memuliakan penulis kisah ini


This entry was posted on 15.45 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: